Jumat, 22 Mei 2009

PERKEMBANGAN SENAPAN SERBU


Senapan Serbu masa depan, model semakin futuristic, secara umum caliber dipertahankan, banyak pengembangan pada jenis amunisinya. Angkatan Bersenjata Amerika Serikat masih terus berupaya keras untuk memperoleh jenis senapan serbu terbarunya. Proyek ACR (Advanced Combat Rifle) yang usianya sudah hampir 20 tahun masih belum mencapai finalnya. Pasukan AS di Iraq masih turun gelanggang dengan senapan serbu M-16 dengan versi A4.

Beberapa versi terbaru senapan serbu masih bertahan pada caliber 5.56 x 45mm NATO. Beberapa versi experimental senapan serbu diperkenalkan seperti XM29, XM8, dan sebagainya. Bentuk beberapa senapan serbu baru ini banyak yang hampir menyerupai senapan dalam film Startrex.

Selain masih banyak yang mengadopsi mekanisme konvensional, banyak juga yang mengadopsi system Bullet Puppy (Bulpup).

Pabrik Heckler & Koch yang kini memiliki sarana produksi di Amerika Serikat merupakan pengembang senapan serbu XM-29 SABR/OICM. Dalam satu senapan serbu ini memiliki dua caliber dengan dua laras. Kaliber 5.56 x 45mm NATO pada bagian bawah dan, caliber 20 x 85mm pada laras bagian atas. Amunisi caliber 5.56mm yang menggunakan system kinetic energy, dengan bentuk proyektil yang unik.

Amunisi caliber 20mm yang dapat ditembakkan termasuk dari jenis anti-armour dengan hulu shaped-charge yang sangat efektif untuk menghadapi target kendaraan lapis baja serta berbagai target keras.

Versi dasar XM-29 memiliki panjang keseluruhan 890mm, panjang laras 250mm untuk Kinetic Energy 5.56mm dan panjang 460mm untuk caliber 20mm. Beraksi dengan system operasi gas (5.56mm rotating bolt). Bobot kosong 5.5 kg, bobot isi 6,8 kg. Dilengkapi dengan megasen caliber 5.56 mm berisi 30 butir, dan caliber 20mm berisi enam butir. Unuk mekanisme caliber 5,56mm diambil dari system yang diterapkan pada senapan serbu Heckler & Koch jenis G36.

Rancangan, untuk caliber 5,56mm amunisi terletak didepan trigger dan untuk megasen caliber 20mm berada dibelakang hand grip trigger (bulpup). Trigger hanya satu buah dimana untuk pemilihan penembakan caliber 5,56mm aau 20mm dilakukan dengan selector khusus. Laras untuk caliber 20mm dibuat dari bahan titanium.

Senapan ini dilengkapi dengan alat bidik khusus berupa video camera 6x serta laser range finder, alat bidik menjadi satu dengan perangkat computer pengendali penembakan.

Heckler & Koch (HK) juga telah meluncurkan senapan serbu jenis G11 yang bentuknya juga sangat futuristic dan lebih sederhana. G11 dikembangkan untuk menembakkan amunisi tanpa selongsong (caseless ammunition) caliber 4,7mm. Mekanisme aksi menggunakan system gas operated, rotating breech. Memiliki panjang keseluruhan 750mm dengan panjang laras 540mm, berat kosong 3,6 kg. Megasen amunisi berisi 45 atau 50 butir.

G11 mulai dikembangkan pada tahun 1960 yang direncanakan untuk menggantikan senapan serbu jenis G3 dengan senapan serbu yang lebih ringan. Dalam perjalanan panjang pengujiannya, G11 mengalami beberapa kali penyempurnaan. Sampai tahun 1989 diperoleh varian G11K2 dengan nilai rata-rata 50 persen diatas kemampuan G3. Pada tahun 1990 HK telah menyerahkan 1.000 pucuk G11K2 kepada Bundeswehr, namun dengan beberapa alas an program G11 dibatalkan oleh pemerintah Jerman. G11 ini juga pernah masuk dalam percobaan program ACR Angkatan Bersenjata Amerika Serikat pada tahun 1990.

HK G36. merupakan senapan serbu jenis popor lipat keluaran HK denghak caliber 5,56 x 45 mm (.223 Remington). Dikeluarkan dalam tiga versi utama, G36 dengan panjang keseluruhan - popor terbuka 998mm, G36K dengan panjang keseluruhan 860mm, dan G36C versi Komando dengan panjang kesluruhan 720mm. Dilengkapi dengan megasen berkapasitas 30 butir peluru.

Proyek G36 dimulai pada awal tahun 1990 setelah dibatalkannya program G11 dan G41, dikenal sebagai proyek HK-50.

G36 juga dapat dilengkapi dengan pelontar granat caliber 40mm yang dipasang dibawah bagian laras. Juga dapat dilengkapi dengan bayonet (menggunakan bayonet jenis yang digunakan pada senapan serbu AK-74). Kemampuan penembakan rata-rata 750 butir peluru per menit.

QBZ-95 dari China. Industri persenjataan China tidak mau ketinggalan dalam menciptakan versi senapan serbu moderen. Mereka mengeluarkan type QBZ-95 dengan system Bullpup dengan caliber 5,8 x 42mm (5,56 x 45mm NATO). Beroperasi dengan system gas operated, rotating bolt. Memiliki panjang keseluruhan 760mm dengan panjang laras 520mm. Berat kosong 3,4 kg, dilengkapi dengan megasen isi 30 butir peluru, kemampuan penembakan rata-rata lebih dari 650 butir peluru per menit.

Pengembangan QBZ-95 diawali dengan pengembangan amunisi caliber 5,8 x 42mm yang dikenal sebagai DBP87 pada akhir decade 1980-an. Amunisi caliber baru ini dinyatakan lebih unggul dibandingkan dengan caliber 5,56 x 45mm NATO atau caliber 5,54mm Soviet. Amunisi ini memiliki kecepatan laras (muzzle velocity) sekitar 930 meter per detik dengan berat amunisi 4,26 gram.

Setelah sukses dengan pengembangan amunisi tersebut barulah di jalankan program pengembangan senapan serbu QBZ-95 (Qing Buqiang Zu/Light Rifle 1995), pertama kali dipertontonkan oleh Tentara Rakyat China pada tahun 1997, saat pengambil-alihan Hong Kong. Versi ekspor untuk senapan serbu ini diberi kode QBZ-97 dengan kamar peluru caliber 5,56 x 45mm NATO.

FN SCAR - Special Forces Combat Assault Rifle, dikembangkan bersama oleh pihak Amerika Serikat dan Belgia. Dibuat dalam dua versi; SCAR-L (Light) caliber 5,56 x 45mm NATO dan, SCAR-H (Heavy) caliber 7,62 x 51mm NATO (versi dasar) dan 7,62 x 39mm M43. Versi L memiliki panjang keseluruhan 850mm (berat kosong 3,5 kg), sedangkan versi H memiliki panjang keseluruhan 997mm (berat kosong 3,86 kg). Keduanya memiliki kecepatan penembakan rata-rata 600 peluru per menit. Kapasitas magasen untuk versi L adalah 30 butir peluru, serta versi H 7,62x51 NATO 20 butir peluru dan 7,62x39 M43 30 butir peluru.

SCAR merupakan kependekan dari SOF Combat Assault Rifle, mulai diperkenalkan sebagai pemenang perancangan senapan serbu bagi unit pasukan khusus AS pada akhir tahun 2004. Senapan ini diproduksi di Amerika Serikat oleh anak perusahaan Fabrique Nationale Herstal dari Belgia.

SCAR dilengkapi dengan alat bidik logam yang dapat dilepas dengan folding diopter- type rear sight pada receiver rail, dan folding front sight pada unit gas block. Alat bidik tambahan dapat melengkapi senapan ini dengan kedudukan standar MIL-STD 1913. Sementara ini untuk prototype SCAR tidak dilengkapi dengan kedudukan bayonet.

XM-8 dari Amerika Serikat. Senapan serbu experiment XM-8 mulai dikembangkan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat pada tahun 2002 dengan diberikannya kontrak kepada industri Alliant Techsystems Co. untuk mempelajari kemungkinan pengembangan system kinetic energy sebagai bagian dari proyek senapan eksperimen XM29 OICW, untuk menggantikan senapan serbu jenis M16A2 dan M4A1. Senapan XM-8 sendiri dikembangkan oleh pihak Heckler & Koch (HK) USA, sebagai anak perusahaan HK Jerman. Menurut rencana senapan XM8 akan diproduksi secara penuh pada tahun 2005 ini.

Apabila program XM8 ini disetujui secara penuh maka senapan jenis carbine ini akan disebut sebagai M8. Menggunakan amunisi caliber 5,56 x 45mm NATO. Amunisi yang digunakan merupakan jenis baru dengan menggunakan selongsong dari bahan komposit (dasar selongsong dari bahan kuningan dan dindingnya dari bahan polymer) sehingga bobotnya akan lebih ringan dari pada jenis konvensional. Menurut perkiraan, bobot XM8 ini akan lebih ringan sekitar 20 persen dibandingkan dengan M4A1.

XM8 memiliki system kinetic energy yang sama dengan XM29 OICW. Memiliki popor dengan system telescopic dari bahan plastic. Senapan ini sudah melalui pengetesan yang intensif oleh pihak Angkatan Darat Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2004 yang lalu. Namun menurut berita terakhir (September 2005) pihak AD-AS telah membuka kesempatan kepada pihak Industri lain untuk memproduksi senapan serbu ini karena penawaran yang diberikan oleh pihak HK USA dinilai terlalu mahal.

Secara umum XM8 merupakan derivative dari senapan serbu HK G36. Pada XM8 memiliki short piston stroke. Larasnya juga mudah diganti dengan berbagai ukuran panjang - 229mm untuk versi Compact/PDW, 318mm untuk versi standar, dan 508mm untuk versi senapan runduk dan versi senapan regu dengan bipod.

KONSEP AICW dari AUSTRALIA. Angkatan bersenjata Australia mengembangkan konsep pengembangan AICW (Advanced Infantry Combat Weapon) dari versi Steyr AUG dengan sebutan AICW VX3. Prototype senapan serbu ini telah mengalami pengetesan pada musim panas tahun 2005 ini.

VX3 memili dua laras, pada bagian atas sebagai pelontar granat caliber 40mm dan pada bagian bawah laras senapan caliber 5,56 x 45mm NATO. Metoda aksi yang diterapkan adalah Gas operated, rotating bolt ditambah Metal Storm patended stacked-projectile caseless. Memiliki panjang keseluruhan 738mm dengan berat kosong sekitar 6,48 kg.

Kecepatan penembakan rata-rata (5,56mm) sekitar 650 butir peluru per menit. Megasen isi 30 butir peluru (5,56mm) dan tiga butir granat caliber 40mm.

Saat ini AICW VX3 yang ada barulah versi 3rd generation technology demonstrator. Direncanakan Kementrian Pertahanan Australia akan mulai memesan VX3 ini sekitar tahun 2010-2013.

SS-2 dari PINDAD. Sementara industri senapan serbu Indonesia PT. PINDAD terakhir ini telah meluncurkan senapan serbu versi terbaru dengan nama SS-2 yang sebagian sudah diserahkan kepada Angkatan Darat. Bentuk senapan serbu SS-2 tidak jauh berbeda dari jenis pendahulunya SS-1, namun menurut berita yang diterima redaksi SS-2 memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan versi SS-1.

(Sumber : Redaksi/MAH, http://militerium.com/army/perkembangan-senapan-serbu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar